Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 04:00:24【Tempat Makan】684 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(991)
Sebelumnya: Komnas HAM pantau masalah MBG, ingatkan pangan
Selanjutnya: KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan
Artikel Terkait
- Kapolri siapkan fitur lapor cepat pada aplikasi ojek daring untuk kamtibmas
- ShopeePay selenggarakan promo 11.11 mulai 25 Oktober 2025
- Wilayah Caoxian di China Timur jadi pusat ekonomi hewan peliharaan
- Menyantap makan malam sambil jelajahi wahana berhantu
- Mentan: beras sumbang deflasi 23 provinsi berkat sinergi lintas sektor
- Nikita keberatan terhadap vonis empat tahun & denda Rp1 miliar
- Pemkab Bantul minta pedagang bakso cantumkan label halal
- Berikut 6 tanaman herbal untuk jaga daya tahan tubuh
- 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
- BGN perkuat kapasitas penjamah pangan tingkatkan kualitas MBG
Resep Populer
Rekomendasi

China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka

Pemkab Tangerang percepat penerbitan SLHS untuk SPPG

Grab tanggapi rencana pemerintah terbitkan perpres kesejahteraan ojol

BGN tegaskan menu MBG ngak boleh gunakan bahan pabrikan

Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura

Wali Kota Semarang pastikan penanganan banjir optimal

BGN targetkan "zero" kasus dalam Program MBG dengan sejumlah inovasi

BGN perkuat kapasitas penjamah pangan tingkatkan kualitas MBG